Kamis, 23 Mei 2013

Air kemasan Galon, aman nggak diminum???

Air adalah sumber kehidupan. Tentu kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Hal ini dikarenakan semua makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup tanpa air. Termasuk manusia, yang harus mengonsumsi air agar kebutuhan metabolisme dapat terpenuhi.
Air merupakan unsur utama dari tubuh manusia. Rata-rata tiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Kandungannya bervariasi sesuai usia. Pada bayi sekitar 80%, orang dewasa 60% dan pada usia lanjut atau usia di atas 65 tahun sebesar 50%. Semua sistem di dalam tubuh tergantung oleh air. Sebagai contoh, air akan menyaring racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh dan menghasilkan kelembaban bagi jaringan telinga, hidung dan tenggorokan.
Adapun alasan mengapa manusia harus mengonsumsi air, terutama air putih, adalah karena air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh di antaranya adalah bisa memberikan efek relaks / santai bagi tubuh, dengan mengonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit, membantu untuk mengeluarkan racun yang mengendap dalam tubuh seperti usus dan ginjal melalui urin, bahkan air putih juga bermanfaat untuk melembabkan dan menyehatkan kulit.
Mengingat air adalah kebutuhan vital untuk semua makhluk hidup, terutama manusia, air menjadi sesuatu yang wajib ada setiap saat, terutama berkaitan dengan konsumsi. Manusia dapat bertahan selama beberapa hari meskipun tidak makan. Namun, jika tidak minum selama beberapa hari, hal ini akan berbeda. Oleh karena itu, ketersediaan air sebagai air minum adalah hal yang tidak dapat dianggap sepele.
Namun, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan peradaban manusia, mencari sumber air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum terasa begitu sulit. Pembangunan  gedung-gedung ataupun perumahan akan mengurangi jumlah air tanah dan juga serapan untuk air hujan. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang. Perilaku masyarakat yang sering membuang sampah di sungai juga membuat salah satu sumber air tersebut mengalami penurunan kualitas bahkan tidak layak konsumsi. Begitu juga dengan kualitas air sumur yang begitu memprihatinkan, di mana di wilayah perkotaan sering dijumpai kandungan logam seperti besi dalam air sumurnya. Selain itu, perkembangan zaman dan teknologi juga memengaruhi pola pikir manusia yang selalu menuju kepraktisan. Dengan alasan tersebut, sekarang ini hampir semua kalangan masyarakat lebih memilih mengonsumsi air isi ulang atau yang lebih dikenal dengan air galon. Apalagi, harga air minum kemasan galon ini juga sangat bersahabat, dan bahkan lebih murah jika dibandingkan dengan mengonsumsi air minum yang direbus dulu.
Seperti yang kita tahu, kemasan galon membutuhkan alat berupa dispenser baik yang sederhana maupun yang lebih canggih misalnya berbahan keramik sederhana berupa guci berkeran, dispenser listrik yang mempunyai keran bersuhu dingin dan normal atau mempunyai keran bersuhu panas dan normal ataupun yang paling lengkap mempunyai keran bersuhu normal, dingin dan panas.
Hal inilah yang perlu diperhatikan. Penggunaan dispenser berulang – ulang tanpa pembersihan bagian dalam dispenser memungkinkan tumbuhnya mikroba. Resiko pencemaran mikroba ini dapat terjadi baik pada keran bersuhu normal, dingin ataupun panas karena mikroba dapat tumbuh pada suhu dingin / psikrofilik, normal / mesofilik ataupun panas / termofilik. Oleh karena itulah, perlu kiranya kita membahas tentang kehigenisan tentang air galon yang rata-rata sudah menjadi konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.