harga beras yang belakangan membumbung
tinggi cukup meresahkan masyarakat. Harga jual beras menjadi sulit dijangkau
oleh rakyat miskin. Kenaikan harga beras disebabkan karena jumlah konsumsi
beras tidak seimbang dengan ketersediaan beras. Tingginya biaya produksi, musim
kemarau yang panjang dan banyaknya terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi
lahan non pertanian(industri dan perumahan) merupakan beberapa penyebab
terjadinya penurunan produksi beras di Indonesia. Beberapa upaya telah
dilakukan untuk menekan terjadinya pelonjakan harga beras, mulai dari operasi
pasar hingga kebijakan impor beras. Akan tetapi kebijakan tersebut belum mampu
memecahkan permasalahan. Memakan nasi bagi sebagian penduduk Indonesia adalah
merupakan budaya dan beras merupakan satu-satunya makanan pokok. Padahal yang
dibutuhkan dari makanan itu adalah karbohidrat sebagai sumber energi bagi tubuh
untuk dapat melakukan suatu kegiatan. Masyarakat menganggap nasi lebih
berbudaya dibanding beberapa makanan pokok lain seperti ubi, sagu, maupun
jagung dan buah-buahan. Akibatnya, bangsa kita yang sudah tidak mampu lagi
swasembada beras, terpaksa harus mengimpor beras dalam jumlah besar.
Diversifikasi pangan merupakan jalan
keluar yang saat ini dianggap paling rasional untuk memecahkan masalah
pemenuhan kebutuhan pangan. Salah satu sumber pangan non beras adalah
buah-buahan tropika. Perilaku konsumsi pangan
yang sudah terpola pada masyarakat Indonesia tidaklah mudah dirubah
begitu saja.
Disini
kelompok kami akan membahas tentang beberapa makanan yang menjadi sumber
karbohidrat, khususnya buah-buahan. Informasi dalam makalah ini diharapkan bisa
menjadi pengetahuan baru bagi pembaca maupun penulis sendiri bahwa kandungan
karbohidrat yang tinggi tidak hanya terdapat dalam beras, tapi juga terdapat
dalam bahan makanan lainnya.
Download makalah tentang “BUAH PISANG DAN SUKUN SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT
PENGGANTI BERAS”