Jumat, 25 Mei 2012

GLOBALISASI


A.Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata
global
, yang maknanya ialah
universal
.Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja(
working definition
), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Adayang memandangnya sebagai suatu prosessosial, atau prosessejarah,atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dannegaradi dunia makin terikatsatu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomidan  budaya  masyarakat. Dan Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakupkeseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring ataudikontrol
.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yangdiusung oleh negara-negaraadikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasitidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikanekonomidunia dannegara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budayadanagama.
B.Konsep Globalisasi
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah:a. Malcom WatersGlobalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.4
http://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/2-1bcf7f5642.png

Makalah PKN Globalisasi
b. Emanuel Ritcher Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukanmasyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalamsaling ketergantungan dan persatuan dunia.c. Thomas L. FriedmanGloblisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologiyaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalahteknologi informasi yang telah menyatukan dunia.d. Princenton N. LymanGlobalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas salingketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.e. Leonor BrionesDemokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
C.Proses Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalahglobalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi globalmelalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkanrasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehinggamemunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri,seperti meniru gaya punk, cara bergaul.Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnyafenomena globalisasi di dunia.a.Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang- barang seperti telepon genggam, televisi satelit, daninternet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkankita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.5
http://htmlimg3.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/3-1674a241bd.jpg

Makalah PKN Globalisasi
b.Pasar dan produksi ekonomidi negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdaganganinternasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dandominasi organisasi semacam World Trade Organization(WTO). c.Peningkatan interaksikulturalmelalui perkembangan media massa(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah ragainternasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasandan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion
, literatur, dan makanan.d.Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkunganhidup, krisis multinasional,inflasiregional dan lain-lain.Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telahmembawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwaduniaadalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwasebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
dunia yang harus berubahtanpa terkendali
yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalandengan itu,Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai
zaman transformasi sosial
.
D.Tiori Globalisasi
Didalam globalisasi ini
Cochrane
dan
Pain
menegaskan bahwa dalamkaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat,yaitu:a.Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yangmemiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang danlembagadiseluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dankebudayaanlokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi globalyang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik  perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi6
http://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/4-91865c4f17.png

Makalah PKN Globalisasi
akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuahfenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk  penjajahan  barat(terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihatsebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari merekakemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi(antiglobalisasi). b.Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi.Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semataatau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk  bahwakapitalismetelah menjadi sebuah fenomenainternasional  selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalahmerupakan tahap lanjutan, atauevolusi, dari produksi dan perdagangankapital.c.Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwasangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisiteoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai"
seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung
".Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika haltersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan
E.Macam-macam Gerakan Globalisasi
a.Gerakan pro-globalisasiPendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi)menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dankemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak padateori keunggulan komparatif  yang dicetuskan oleh
David Ricardo
. Teori inimenyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung7
http://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/5-73c27e6bac.png

Makalah PKN Globalisasi
dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidangekonomi. Keduanegara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengankeunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya,Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementaraIndonesiamemilikikeunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepangdianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkanfaktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kameradigital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinyadari Indonesia, begitu juga sebaliknya. b.Gerakan Anti GlobalisasiAntiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur  perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia(WTO). "Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagaigerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilahumum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda.Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawananterhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yangmenurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh,kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebablainnya.
F.Macam-Macam Globalisasi1.Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatanekonomidan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar   yang semakinterintegrasidengan tanpa rintangan batasteritorial negara. 8
http://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/6-f5237a6505.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/6-f5237a6505.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/6-f5237a6505.pnghttp://htmlimg2.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/6-f5237a6505.png

Makalah PKN Globalisasi
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan danhambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.MenurutTanri Abeng,perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:a.Globalisasi Produksi b.Globalisasi pembiayaanc.Globalisasi tenaga kerjad.Globalisasi jaringan informasie.Globalisasi PerdaganganThompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadisebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi,diantaranya:a.kebijakan globalisasi ekonomi
Produksi global dapat ditingkatkan
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi b.keburukan globalisasi ekonomi
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Memperburuk neraca pembayaran
Sektor keuangan semakin tidak stabil
memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2.Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada dimasyarakat,  termasuk diantaranya aspek  budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagainilai- nilai(
values
) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh9
http://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/7-4288435bd9.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/7-4288435bd9.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/7-4288435bd9.pnghttp://htmlimg4.scribdassets.com/3plp96m39cbkaj3/images/7-4288435bd9.png
GLOBALISASI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
A.          PENGERTIAN GLOBALISASI
Beberapa ahli memberikan definisi mereka terhadap globalisasi yang diuraikan sebagai berikut :
a.            Anthony Giddens
Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingketergantungan masyarakat dunia.Hal ini di tandai dengan danya kesenjangan besar antara kekayaan dan tingkat hidup masyarakat-masyarakat dunia ketiga.
b.            Cochrane dan Pain
         Globalisasi merupakan munculya sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi masyarakat tunggal yang global.
c.             Cohen dan Kennedy
Globalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1)      Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.Hal ini diakibatkan oleh perkembangan komunikasi global serta pergerakan massa(turisme).
2)      Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan ,pembagian pekerjaan yang baru secara internasional,peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan didominasi organisasi semacam WTO.
3)      Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media masa.
4)      Meningkatnya masalah bersama,di bidang ekonomi (penggannguran dan utang), lingkungan (perubahan iklim global) serta masalah lainnya (AIDS,terorisme dan perdagangan obat terlarang internasional).

d.            Malcom Waters
Proses sosial ketika batas-bats geografis serta budaya menjadi semakin kabur dan masyarakat dunia kian meningkatkan kesadarannya akan mengaburnya batas-batas tersebut.
B.           CIRI GLOBALISASI
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia.
·               Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·               Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
·               Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
·               Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
C.          PROSES BERLANGSUNGNYA GLOBALISASI
Bagaimanakah proses berlangsungnya urutan globalisasi dalam kehidupan masyarakat. Urutan-urutan proses berlangsungnya globalisasi dapat di uraikan sebagai berikut.
a.             Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri.Sekitar tahun 1000 dan 1500 M,para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri daerah lain, baik melalui jalan darat (Jalan Sutra) maupun melintasi laut untuk berdagang.
b.            Fase selanjutnya akan ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika.Selain membentuk jaringan dagang,kaum  pedagang juga menyebarkan nilai-nilai agamanya,nama-nama,abjad,arsitektur,nilai social, dan budaya Arab ke seluruh dunia.
c.             Fase selanjutnya ditandai perkembangan kolonialisasi di dunia oleh bangsa-bangsa Eropa (Spanyol,Portugis,Inggris,Belanda) yang membawa pengaruh besarterhadap difusi kebudayaan di dunia.hal ini didukung pula oleh terjadinya Revolusi Industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dan berkembangannya teknologi baru.
d.            Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan terhadap bahan baku serta pasar,juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia.
e.             Sehubungan berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya komunisme dunia,kapitalisme mendapat momentum baik untuk muncul sebagai jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai menyediakan  diri sebagai pasar bebas.Hal ini ditambah pula dengan perkembangan teknologi dan transportasi.Alhasil,sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

D.          TEORI GLOBALISASI                                 
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
*             Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
*             Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
*             Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
*             Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
*             Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
E.           SEJARAH GLOBALISASI
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
F.           REAKSI MASYARAKAT TERHADAP GLOBALISASI
1. Gerakan Pro-Globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
2. Gerakan Anti-Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
G.           JENIS GLOBALISASI
a)         Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
*        Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
*          Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
*          Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
*       Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
*          Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
1.      Kebaikan globalisasi ekonomi
*       Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
*       Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
*       Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
*       Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
*       Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

2.      Keburukan globalisasi ekonomi
*       Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
*       Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
*       Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
*       Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
b)        Globalisasi kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
ü  Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan :
*       Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
*    Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
*    Berkembangnya turisme dan pariwisata.
*    Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
*    Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
*    Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.


H.          DAMPAK GLOBALISASI
Dampak positif globalisasi antara lain:
*       Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
*       Mudah melakukan komunikasi
*       Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
*       Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
*       Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
*       Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
*       Informasi yang tidak tersaring
*       Perilaku konsumtif
*       Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
*       Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
*       Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara
Dampak Globalisasi bagi bangsa Indonesia :
*       Dalam ideologi,  memungkinkan bangsa Indonesia terpengaruh ideology lain ( Liberalisme ) yang menjanjikan kemakmuran.
*       Dalam politik, pemerintah lebih bersikap terbuka dan demokratis dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat.
*       Dalam ekonomi, bangsa Indonesia menerima investasi dari luar negeri dan mematuhi aturan yang dibuat perjanjian regional / internasional.
*       Dalam Budaya, meluasnya pengaruh budaya barat sehingga berpeluang bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa.
I.              TANTANGAN DAN ANCAMAN GLOBALISASI
1.         Nasionalisme dan Internasionalisme
    Globalisasi telah mengubah wajah negara berkembang dan Indonesia pada khususnya. Sistem perekonomian yang dulunya  sosialis menjadi pasar terbuka. Perubahan sistem pasar ini disebabkan oleh adanya interaksi Indonesia dengan negara-  negara barat. Perubahan lain adalah nilai dan sikap nasionalisme.
    Globalisasi telah membuat semangat nasionalisme menurun,    sebab setiap orang berusaha memaksimalkan kepuasannya dan dapat hidup di negara mana saja berdasarkan kompetensi dan  komitmennya.
2.     Budaya Barat dan Budaya Indonesia
Perkembangan globalisasi juga telah mempengaruhi budaya Indonesia, di mana sikap individualistis telah masuk, sehingga mengurangi semangat gotong royong.
3.     Industri dan Pertanian
        Globalisasi telah mengubah secara bertahap wajah Indonesia dari pertanian menjadi industri.
        Berbagai faktor yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia dalam globalisasi ekonomi adalah :
a.     Menjaga kestabilan politik dalam jangka panjang, sehingga menjamin kepastian hukum untuk investasi.
b.     Menjaga kestabilan ekonomi makro (economic fundamentals), dengan menstabilkan nilai tukar rupiah dan suku bunga, mengoptimalkan fungsi Bank Indonesia, dan melakukan koordinasi dengan otoritas fiskal.
c.     Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu : kompetensi dan komitmen melalui demokratisasi pendidikan.
d.    Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengaplikasikannya pada kehidupan bermasyarakat.
e.     Memperbaiki prasarana ekonomi
f.     Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
g.     Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang modern (seperti perbankan, pasar modal, dan lain-lain).
h.     Membiasakan masyarakat terhadap terjadinya perubahan.
i.      Memastikan penegakan hukum (law enforcement)
j.      Mengeksploitasi sumber daya alam secara proporsional.
4.     Menghadapi Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Tidak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu kunci kemajuan suatu bangsa, bahkan peranannya akan semakin dominan.
Untuk menghadapi globalisasi IPTEK, maka pokok pikiran program teknologi dalam Matriks Nasional Riset dan Teknologi meliputi lima bidang, yaitu :
a.     Kebutuhan Dasar Manusia; sebagai unsur mempertahankan dan mempertinggi nilai manusia sebagai potensi pembangunan nasional.
b.     Sumber Daya Alam dan Energi; karena manusia membutuhkan sumber daya ini sebagai bahan dan sarana produksi.
c.     Industrialisasi; karena manusia membutuhkan industri untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa, di samping kebutuhan dasarnya, guna meningkatkan kualitas hidupnya.
d.    Pertahanan/Keamanan; karena manusia perlu mempertahankan dirinya, sesamanya, dan miliknya terhadap ancaman-ancaman dan mengingat bahwa berbagai hasil teknologi pertahanan/keamanan dapat digunakan juga untuk segi-segi selain pertahanan/keamanan.
e.     Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Falsafah; sebagai segi-segi kehidupan yang mendasari dan mendukung keempat bidang sebelumnya, manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya,memanfaatkan sumber daya alam dan energi, menjalankan industrialisasi, dan pertahanan keamanan akan selalu diarahkan oleh pengetahuan ekonomi, analisis sosial, budaya, dan falsafahnya.
5.     Menghadapi Globalisasi dalam Etika dan Efisiensi
Bagi Indonesia, penegakan akhlak ini semakin menjadi penting karena masyarakat kita pada hakikatnya bersifat paternalistis,yaitu suatu masyarakat yang banyak berorientasi ke atas. Selain itu, penegakan dan pengamalan akhlak secara taat asas dalam pemerintahan dan dunia usaha merupakan salah satu prasyarat dalam upaya kita untuk mengentaskan kemiskinan serta mengurangi kesenjangan di berbagai bidang.
Terkait dengan upaya peningkatan etika, beberapa hal yangperlu diperhatikan adalah :
a.     Menyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa.
b.     Meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak.
c.     Mengembangkan kepribadian bangsa, yaitu jujur, ramah, sopan, dan terbuka.

J.             MEMPERKUAT DAYA TAHAN DAN DAYA SAING BANGSA
Upaya meningkatkan daya tahan dan daya saing, baik secaraa individual sebagai manusia Indonesia maupun secara nasional sebagai suatu bangsa.
1.      Meningkatkan Daya Saing Individu Manusia Indonesia dalam Globalisasi
a.  Aspek Intelektual
Sifat manajemen dewasa ini yang oleh Savage disebut era “Manajemen Generasi Kelima”, kemampuan berpikir (brainpower) merupakan keunggulan kompetitif suatu organisasi bisnis. Ilmu pengetahuan (knowledge) digambarkan sebagai sumber kekayaan, menggantikan tanah (dalam era pertanian tingkat lanjut), tenaga kerja (dalam era industri awal), dan modal (dalam era industri tingkat lanjut).
b.   Aspek Kreatifitas
*       Kreatifitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sebuah karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya.
*       Sumber daya yang kreatif dan inovatif harus senantiasa berupaya membuka diri, terus-menerus mengubah, dan dapat mengikuti perubahan yang terjadi sesuai dengan tuntutan kebutuhan mutakhir. 
c.   Aspek Moral dan Sikap
Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi (Shafei, 1979).  Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk  yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya, di mana individu sebagai anggota sosial (Rogers, 1985). Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai, penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.
d.   Aspek Bahasa
*       Perdagangan bebas memberi arti bahwa semua bangsa dan negara di dunia harus terbuka dalam menerima tenaga kerja hal ini akan mengakibatkan kompetisi antara tenaga kerja domestik dan tenaga kerja dari negara lain.
*       Penguasaan bahasa asing aktif, khususnya bahasa Inggris, harus ditingkatkan, selain untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa lain, juga untuk mempercepat proses penguasaan ilmu pengetahuan dan  teknologi.
e.   Motivasi
*       Motivasi adalah suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan tertentu. Kinerja (performance) adalah hasil dari interaksi antara motivasi kerja dan kemampuan (abilities).
*       Motivasi ditunjukkan pula oleh kematangan pribadi. Apabila kematangan pribadi rendah, maka motivasi rendah, dan pada gilirannya akan mengakibatkan kinerja yang rendah.
Ada banyak kemampuan mental yang penting ditingkatkan, antara lain :
1)   Sikap mental kemauan untuk bekerja lebih dari yang diminta. Bagi seseorang yang ingin maju, setiap kesempatan akan digunakan untuk mempelajari hal-hal yang baru.
2) Disiplin diri. Disiplin diharapkan menjadi sesuatu yang sangat dijunjung tinggi oleh masing-masing individu. Disiplin diri menyangkut beberapa hal, seperti penggunaan waktu secara baik, penentuan prioritas, patuh terhadap rencana dan target yang sudah ditetapkan, termasuk dalam mematuhi berbagai peraturan yang ada.
3)   Memiliki target yang jelas. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu bahwa setiap individu memiliki kejelasan tentang  hal yang akan dikerjakan dan target yang akan dicapai.
2.      Meningkatkan Daya Saing Nasional Indonesia dalam Globalisasi
a.   Daya Tahan dan Daya Saing dalam Bidang Politik
1)   Demokrasi
Apabila bangsa Indonesia tidak sungguh-sungguh dan  konsisten dalam melaksanakan semua nilai demokrasi tersebut, maka bisa terjadi perpecahan (disintegrasi).
2)   Politik Luar Negeri
Peluang politik luar negeri Indonesia adalah dapat membuka kembali kerjasama militer, perdagangan, pendidikan, pertukaran budaya, tenaga kerja, dan lain-lain dengan negara barat. Contoh, pembukaan kembali kerjasama militer dengan Amerika Serikat, sedangkan tantangannya adalah Indonesia memiliki komoditas ekspor barang yang kualitasnya rendah yang menyebabkan  kalah bersaing dengan produksi dari negara lain.
3)   Good Governance
Peluangnya adalah Indonesia dapat mengikuti sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang diterapkan di negara barat dengan prinsip-prinsip partisipasi, transparansi, rule of law, responsif, equity, efektif dan  efisien, serta accountability dan vision strategis. Peluang lain adalah dapat memperoleh dukungan ekonomi dari negara donor seperti IMF.
b.   Daya Saing dalam Bidang Sosial budaya
1)      Teknologi Informasi dan Komunikasi
      Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberi peluang bagi bangsa Indonesia untuk dapat menguasai informasi dan teknologi dari negara barat, namun tantangannya adalah Indonesia akan menjadi negara sasaran (objek) dari produk teknologi informasi dan komunikasi negara barat.
2)      Masuknya Lembaga Pendidikan Asing
      Meningkatkan kuantitas pendidikan asing yang masuk ke Indonesia dapat memberi peluang bagi bangsa untuk  memperoleh pendidikan yang berkualitas, namun dapat juga menjadi ancaman bagi lembaga pendidikan Indonesia, khususnya lembaga pendidikan baru dan sedang berkembang.
3)      Budaya Hedonisme
      Globalisasi memberi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk dapat menikmati dan mengikuti kecenderungan (tren) budaya asing berupa informasi hiburan, fesyen, dan lain-lain yang bersifat menyenangkan. Namun dapat juga menjadi ancaman ketika bangsa Indonesia tidak mampu mengendalikan diri untuk menyaring informasi dan gaya hidup asing yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa.
4)      Peluang dan Ancaman Bidang Hankam dalam Era Globalisasi
      Keberadaan Indonesia pada posisi silang (antara dua benua dan dua samudera) memberi keuntungan untuk melakukan kerjasama militer dalam bentuk latihan gabungan dengan negara tetangga, seperti latihan gabungan dengan Malaysia, namun juga dapat mengancam pertahanan dan keamanan wilayah yurisdiksi nasional Indonesia berupa pencaplokan wilayah perbatasan, atau pencurian potensi laut oleh pihak asing.
5)      Peluang dan Ancaman Bidang Hukum
      Keberadaan globalisasi membuka peluang Indonesia untuk mengikuti kemajuan sistem penegakan hukum (rule of law) negara barat yang maju di samping dapat membuka kerjasama dalam bidang hukum, khususnya mengenai ekstradisi bagi para pelanggar hukum (koruptor) yang lari ke luar negeri, sedangkan ancamannya adalah kualitas sumber daya hukum Indonesia yang masih relatif rendah akan kalah bersaing dengan sumber daya manusia hukum negara asing yang masuk ke Indonesia.
c.   Meningkatkan Daya Saing dalam Bidang Ekonomi
1) Globalisasi dalam ekonomi telah berkembang pesat dengan berdirinya organisasi perdagangan dunia. Organisasi ini seperti :
(a)     AFTA (Asean Free Trade Area), yaitu organisasi ekonomi tingkat Asean dengan anggota Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina, Kamboja,Vietnam, Laos, dan Myanmar. Organisasi AFTA menyepakati adanya perdagangan bebas, baik barang maupun jasa antarsesama negara yang berlaku. Apabila AFTA berjalan, maka tenaga kerja bebas berpindah antarnegara, serta arus barang dan jasa tidak mengalami hambatan seperti tarif dan nontarif,
(b)     APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) organisasi ini merupakan kerjasama ekonomi Asia Pasifik, negara-negara Asia selain ASEAN,yaitu China, Jepang dan Korea, sedangkan Pasifik terdiri atas Amerika Serikat dan Negara Amerika Latin,
         (c) WTO (World Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan seluruh dunia. Organisasi ini bersama anggotanya menetapkan rencana perdagangan bebas,seperti penurunan dan penghapusan tarif untuk perdagangan barang dan jasa, peningkatan kualitas barang dan jasa, serta penyediaan sarana transportasi, komunikasi,dan administrasi perdagangan barang dan jasa.
2)   Data perdagangan Indonesia dilihat dari neraca perdagangan,yaitu jumlah ekspor dan dikurangi impor, selama ini menunjukkan angka yang positif. Ini berarti bahwa nilai ekspor Indonesia lebih besar dari nilai impor, dan ini suatu keuntungan bagi Indonesia. Indonesia mengekspor produk pertanian, tekstil, dan hasil hutan, sedangkan Indonesia mengimpor mesin, teknologi, dan barang jadi.
3) Data perdagangan bersih Indonesia apabila dilihat dari neraca keuangan yang meliputi transaksi ekspor dan impor serta jasa termasuk di dalamnya, arus modal masuk dan biaya utang ternyata negatif. Ini menunjukkan bahwa Indonesia banyak mengeluarkan uang dari sektor jasa, dan nilai ini lebih besar dari surplus perdagangan, impor jasa seperti industri pelayaran, komunikasi, hiburan, dan bunga pinjaman atas utang Indonesia.
4)   Upaya meningkatkan kinerja ekonomi dari kondisi di atas adalah :
(1)     Dalam bidang perdagangan, Indonesiaharus memperbaiki kinerjanya dengan mengekspor barang jadi,tidak hanya barang mentah. Ekspor barang jadi ini akan menimbulkan kesempatan kerja baru, masuknya investasi, dan nilai tambah proses barang. Untuk mengubah ekspor dari barang mentah menjadi barang jadi, maka diperlukan teknologi baik menyangkut peranti keras seperti mesin maupun SDM yang menjalankan mesin. Oleh sebab itu, pendidikan yang menghasilkan penelitian dan kompetensi SDM di Indonesia sangatlah penting;
(2)     Dalam bidang neraca pembayaran, Indonesia harus menekan defisit dari impor jasa dan keuangan. Hasil dari ekspor perdagangan ternyata habis untuk membiayai impor jasa dan keuangan. Termasuk dalam impor jasa ini adalah impor industri keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi,pendidikan dan hiburan, serta bunga dan pokok pinjaman.Untuk meningkatkan peran industri jasa, maka pemerintah harus memberikan peluang industri jasa dalam negeri, serta mendorong dunia pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja dalam bidang jasa yang kompeten sehingga mengurangi tenaga asing dalam industri ini.
K.           PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
*             APA ITU GLOBALISASI?
     Globalisasi, sesuai dengan asal katanya yaitu global (sedunia, sejagat) adalah suatu proses terjadinya perluasan skala k. Demikian pula, perkembangan teknologi komunikasi telah menyebabkan terjadinya aktifitas dan mobilitas manusia yangmendunia pada tingkat non fisik yakni berupa pergerakan ide, informasi maupun isu-isu. Perbatasan fisik geografik menjadi tidak lagi berarti karena gampang sekali ditembus.
    Jadi, globalisasi ini menunjukkan perubahan besar dalam masyarakat dunia. Apa yang ditunjukkan bukan sesuatu yangremeh. Bukan sekedar soal kita menambahkan perlengkapan modern seperti video, fashion, televisi, parabola, komputer dan sebagainya dalam cara hidup. Kita hidup di dalam dunia yang sedang mengalami transformasi yang luar biasa, yangpengaruhnya hampir melanda setiap aspek dari kehidupan.Entah baik atau buruk, kita didorong masuk ke dalam tatanan global yang tidak sepenuhnya dipahami oleh siapapun, namun dampaknya bisa kita rasakan. Kehidupan manusia dari bentuknya, yang lokal menuju nasional untuk kemudian mengglobal, meluas ke seluruh dunia atau mendunia.
     Mengapa proses itu terjadi? Tidak lain adalah adanya  perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi.  Dengan teknologi transportasi memungkinkan manusia berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya dengan cepat. Penemuan pesawat terbang misalnya, telah  menyebabkan mobilitas manusia yang lebih intens.
     Pada mulanya, globalisasi ini hanya berkaitan dengan perkembangan perekonomian dunia. Perekonomian global adalah suatu keadaan di mana segenap aspek perekonomian, seperti pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transportasi tenaga kerja, keuangan, distribusi, serta kegiatan-kegiatan pemasaran menyatu atau terintegrasi dalam hubungan saling ketergantungan yang berskala dunia (Cornoy, et.al, 1993). Dengan kata lain, perekonomian globaladalah suatu perekonomian yang bekerja sebagai satu unittunggal dan beroperasi serentak dalam satu waktu di tingkat planet (Castells, 1994). Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan globalisasi cenderung mengikis integritas dan otonomi perekonomian nasional.
     Perekonomian global menuntut perusahaan-perusahaan  memperlakukan dunia sebagai satu kesatuan, dengan bersaing  di beberapa pasar besar sekaligus, tidak secara bertahap lagi.  Hal itu harus dilakukan dengan memasarkan produk-produk secara global atau menciptakan merek global seperti Coca cola, McDonald atau Kodak (Levitt, 1983). Akibatnya, perekonomian nasional menjadi kurang fungsional dalam konteks global itu.
     Bagi Amerika merupakan satu-satunya negara yang paling sesuai. Sebab, Amerika adalah satu-satunya negara yang demikian plural, yang terbentuk dari imigran berbagai bangsa dengan berbagai bahasa, namun disatukan oleh satu bahasa, bahasa Inggris. Karena itu, Amerika adalah negara paling  flexible dan toleran terhadap nilai-nilai yang berbeda. Kondisi seperti itu, sudah tentu merupakan modal amat berharga untuk berkembang dan menghadapi perubahan zaman yang demikian cepat. Juga letak Amerika yang amat strategis dari aspek  geografis, akses ke Atlantik, Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, maka Amerika adalah negara yang akan paling besar menarik keuntungan globalisasi. Globalisasi, akhirnya, akan  benar-benar menjadi Amerikanisasi. Sebab, Amerika telah menang start lebih dahulu. Karena itu, sebagian besar kelangsungan globalisasi juga terletak pada sikap Amerika itu sendiri.
     Di samping itu, globalisasi tidak melulu dalam pengertian ekonomi. Globalisasi juga berdimensi politik, teknologi,budaya dan keagamaan. Globalisasi bukan soal apa yang ada di luar sana (Amerika dan Eropah), terpisah langsung dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Globalisasi juga merupakan fenomena di sini (di Indonesia), yang langsung mempengaruhi sistem kepercayaan dan kehidupan kita.
    Dengan kian merebak dan canggihnya teknologi media,memungkinkan sebuah masyarakat menyaksikan bentuk-bentuk kehidupan dan sistem kepercayaan lain yang berbeda. Kita juga menyaksikan masyarakat lain dalam macam-macam gaya hidup,orientasi keagamaan yang berbeda, ragam etnik-suku bangsa,perbedaan bahasa dan sebagainya. Bahkan bukan itu saja,globalisasi merupakan efek jarak jauh. Apa yang terjadi pada satu belahan bumi, bisa terjadi efek pada belahan bumi yang lain. Misalnya, teror bom Bali dengan serta merta mempengaruhi   dunia kehidupan masyarakat di belahan bumi lainnya.
Pada intinya, kehidupan masyarakat global saat ini dihadapkan  pada pluralitas kebudayaan yang saling mempengaruhi, yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Saling pengaruh di antara ragam budaya, jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan konflik yang hebat, berkepanjangan dan susah dihentikan. Seperti disinyalir oleh Huntington (1993), garis-garis batas dalam dunia mutakhir (dunia era pasca perang dingin)tidak berasal dari politik, atau ideologi, melainkan kebudayaan. Lebih lanjut Huntington (1993) mengatakan sekelompok masyarakat modern semakin ditentukan oleh warisan agama, bahasa, sejarah, dan tradisi yang mereka miliki bersama atau yang disebut sebagai peradaban.
    Tatkala perjumpaan peradaban satu dengan yang lainnya, melalui globalisasi, tidak berkembang secara adil, dan tidak ada saluran komunikasi, maka benih-benih permusuhan kita menggumpal dan siap meledak. Buat kebanyakan orang yang tinggal di luar Eropah dan Amerika Utara, globalisasi terkesan tidak menyenangkan, seperti Westernisasi atau mungkin Amerikanisasi. Ketika muncul peradaban yang dominan dan dirasakan menindas oleh peradaban yang lain, kemungkinan terjadi benturan peradaban (Clash of Civilazation) sangat mungkin.
    Persoalannya adalah, bagaimana memikirkan kelangsungan kehidupan global saat ini dan di masa depan? Bukankah intensitas konflik-konflik dalam masyarakat global kian meningkat, sangat rawan, dan terkesan tak terkendali.
Apa yang memungkinkan kohesi sosial (nilai-nilai pengikat)dalam masyarakat global, yang di dalamnya terdapat beraneka ragam pluralitas, bisa diupayakan?
L.            STRATEGI MENGARUNGI GLOBALISASI
1.   Bagi Indonesia, atau negara berkembang lainnya, perlu memperkuat akar kebangsaan, kemampuan bangsa sendiri,juga memerlukan kerjasama dengan ASEAN, sebagai forum kerjasama regional, yang tentunya akan memperkuat posisi tawar negara-negara anggotanya,seandainya kerjasama itu dapat benar-benar diwujudkan. Contoh, negara-negara Eropah Barat, sebagaimana kita ketahui, membentuk The European Union, negara Eropah Bersatu. Tahapannya sekarang, sudah memiliki mata uang tunggal Eropa (euro) dan bahkan hampir seluruh negara Eropah sudah akan menjadi anggotanya. Di samping itu, untuk memperkuat akar kebangsaan, kita harus mampu menggali potensi dalam negeri di segala bidang. Tanpa memperkuat akar kita sebagai bangsa dan bekerjasama regional yang kokoh, agaknya semakin sulit bagi Indonesia untuk mampu bersaing di era globalisasi.
2.   Perlunya demokratisasi sebagai proses pengambilan  keputusan politik. Dengan demokratisasi, kita dapat menjamin terselenggaranya kehidupan yang plural, perbedaan pendapat yang sehat, dan membangun konsensus bersama yang harus kita taati. Hanya dengan demokratisasi, kehidupan berbangsa dan bernegara kita dapat cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang cepat itu. Contoh, jangan seperti Amerika, menuntut negara lain membuka pasarnya, Amerika justru kadang-kadang membatasi pasarnya. Amerika menuntut transparansi, tetapi justru Amerika sering tidak transparan dalam menentukan kebijakan di lembaga-lembaga internasional.Juga terhadap masalah demokrasi, Amerika sering bersikap tidak demokratis, sering memaksakan sikapnya untuk bisa diterima negara penerima bantuan.
3.   Perlu adanya etika global, yaitu sebuah konsensus dasar tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan oleh semua sistem kepercayaan (agama) meskipun terdapat perbedaan dogmatis. Konsensus memerlukan standar etika fundamental (nilai-nilai Universal), yang meskipun terdapat banyak perbedaan wujudnya dalam agama. Sebuah konsensus global dimungkinkan terwujud di atas moralitas dasar (nilai-nilai Universal), seperti kebenaran, keadilan, kemanusiaan, dan semacamnya.
M.          KASUS GLOBALISASI
Situasi politik global tahun 2008 masih menunggu perkembangan terbaru khususnya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat bulan November. Situasi dunia akan berubah jika Hillary Clinton atau Barack Obama terpilih sebagai presiden. Timur Tengah masih bergolak dimana situasi di Palestina dan Irak masih panas.
Iran masih menjadi kuda hitam dalam pertarungan dengan negara adidaya Amerika Serikat. Isu nuklir akan tetap dominan dan dua negara yang menghadapi Amerika – Rusia dan Cina – akan mewarnai percaturan politik dalam isu nuklir Iran. Di Asia Timur, Korea Utara masih akan menjadi fokus perhatian karena perlucutan nuklir Pyongyang bisa saja terganggu dengan berbagai kendala lainnya. Birma masih menjadi perhatian karena Aung Sang Suu Kyi masih ditahan dan rejim militer tidak surut untuk mempertahankan diri.
Ekonomi dunia akan tetap rawan karena kredit bermasalah perumahan di Amerika tidak akan selesai dalam waktu singkat. Lubang hitam kredit macet ini akan sangat besar jika terungkap seluruhnya. Disinilah pasar saham akan terpengaruh besar seperti dirasakan sekarang.
Harga minyak yang melambung tidak akan surut sehingga menjadi beban banyak negara berkembang termasuk Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

GLOBALISASI
( diakses, 12 Febuari 2012, 20:00 )

Globalisasi
( diakses, 10 Februari 2012, 08:03 )

Takwin, Muklis. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA. Banjarmasin: MGMP PKn SMA Kota Banjarmasin